Kenali Virusnya, Kenali Gejalanya, Kenali Pencegahannya, Dan laporkan!!
Jakarta, 23 Januari 2020
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa pemerintah memperketat pintu masuk negara dengan menyiagakan alat deteksi berupa thermo scanner guna mencegah Novel Coronavirus (2019-nCoV) masuk ke Indonesia. Melalui alat tersebut, nantinya para penumpang bisa dideteksi sejak dini apakah ada potensi gejala terjangkit virus tertentu. “Sudah saya cegat (hadang) di bandara, itu concern saya yang dari luar terutama yang dari Tiongkok maupun wabah dari negara mana, kita selalu detect lewat thermal scan, kalau pun tidak ada demamnya itu bisa terlihat apakah ada tanda-tanda flu, semua alat yang ada di bandara, pelabuhan dan jalan darat sudah siap 24 jam,” kata Menkes Terawan.
Peningkatan kewaspadaan ini dilakukan seiring dengan kejadianan penularan di Kota Wuhan, Tiongkok.
Hingga kini, sebanyak 135 thermo scanner telah diaktifkan di 135 pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara, memberikan health alert card, memberikan KIE kepada penumpang, menyiapkan 100 RS rujukan infeksi emerging, berkolaborasi lintas sektor serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak kesehatan akibat virus tersebut. “Antisipasi kita lakukan terus menerus, mulai dari pintu bandara, mulai edukasi kepada masyarakat. Saya kan sudah utarakan di media massa berlakulah hidup sehat, kalau batuk ya ditutup, kalau sedang flu ya pakai masker, jangan sampai menulari temannya,” ujar Menkes.
Lebih lanjut, kendati ada tanda-tanda yang menyerupai gejala tertular Novel Coronavirus, Menkes mengingatkan agar proses diagnosis tidak dilakukan sembarangan. Penyebabnya harus diketahui secara detail terutama riwayat perjalanan yang dilakukan serta riwayat interaksinya. “Di waspadai nomor satu adalah riwayat perjalanannya, itu sangat penting, atau kontak dengan siapa, itulah yang harus kita tahu,” ujar Menkes.
Terkait isu yang beredar pada Kamis 23 Januari 2020 bahwa dilaporkan ada seorang karyawan Huawei ditengarai tertular Novel Corona Virus usai datang dari Tiongkok. Mendengar kabar ini, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bergegas meninjau lokasi kejadian yang terletak di Gedung BRI, Jakarta. Sesampainya di Gedung BRI 2, Menkes langsung menuju lantai 19 yang merupakan kantor Huawei.
.
Dalam keterangannya, Menkes mengatakan bahwa karyawan yang diduga terinfeksi nCov telah dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut dipastikan bahwa hasilnya negatif. Yang bersangkutan hanya mengalami flu biasa.
.
“Tidak terjadi apa-apa dan sudah dipastikan dia hanya sakit radang tenggorokan biasa. Pasien sudah dicek dan Dinas Kesehatan juga telah memberikan laporan ke saya,” kata Menkes.
.
Menkes menambahkan bahwa peninjauan tersebut merupakan bagian dari kesiapsiagaan serta kewaspadaan Kementerian Kesehatan selaku leading sektor bidang kesehatan dalam mengantisipasi menyebarnya virus baru tersebut di Indonesia.
.
Dengan adanya pemberitaan yang mengegerkan tersebut, Menkes meminta semua pihak untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan. Jangan sampai melebihi batas kewenangan yang ada. Ia ingin setiap informasi yang beredar dipastikan dulu kebenarannya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Jangan sampai apa yang disebarluaskan hanya berdasarkan asumsi belaka tanpa disertai bukti yang jelas sehingga menyebabkan kegaduhan di masyarakat.
.
“Itu kan bukan kapasitasnya untuk mengemukakan seputar virus dan sebagainya, kan kapasitasnya Menteri Kesehatan, dan aku akan cek semua termasuk pintu-pintu masuk negara, kita udah siaga satu ini, ngak ada tidurnya, jadi tenang, saya bekerja membantu masyarakat untuk tidak usah khawatir,” imbuhnya.
.
“Saya begitu dapat berita langsung saya cek, terjadi dimanapun saya akan pantau. Percayalah, pemerintah berdiri untuk menjaga kepentingan semua rakyat,” pungkasnya.
.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa pemerintah memperketat pintu masuk negara dengan menyiagakan alat deteksi berupa thermo scanner guna mencegah Novel Coronavirus (2019-nCoV) masuk ke Indonesia. Melalui alat tersebut, nantinya para penumpang bisa dideteksi sejak dini apakah ada potensi gejala terjangkit virus tertentu. “Sudah saya cegat (hadang) di bandara, itu concern saya yang dari luar terutama yang dari Tiongkok maupun wabah dari negara mana, kita selalu detect lewat thermal scan, kalau pun tidak ada demamnya itu bisa terlihat apakah ada tanda-tanda flu, semua alat yang ada di bandara, pelabuhan dan jalan darat sudah siap 24 jam,” kata Menkes Terawan.
Peningkatan kewaspadaan ini dilakukan seiring dengan kejadianan penularan di Kota Wuhan, Tiongkok.
Hingga kini, sebanyak 135 thermo scanner telah diaktifkan di 135 pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara, memberikan health alert card, memberikan KIE kepada penumpang, menyiapkan 100 RS rujukan infeksi emerging, berkolaborasi lintas sektor serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak kesehatan akibat virus tersebut. “Antisipasi kita lakukan terus menerus, mulai dari pintu bandara, mulai edukasi kepada masyarakat. Saya kan sudah utarakan di media massa berlakulah hidup sehat, kalau batuk ya ditutup, kalau sedang flu ya pakai masker, jangan sampai menulari temannya,” ujar Menkes.
Lebih lanjut, kendati ada tanda-tanda yang menyerupai gejala tertular Novel Coronavirus, Menkes mengingatkan agar proses diagnosis tidak dilakukan sembarangan. Penyebabnya harus diketahui secara detail terutama riwayat perjalanan yang dilakukan serta riwayat interaksinya. “Di waspadai nomor satu adalah riwayat perjalanannya, itu sangat penting, atau kontak dengan siapa, itulah yang harus kita tahu,” ujar Menkes.
Terkait isu yang beredar pada Kamis 23 Januari 2020 bahwa dilaporkan ada seorang karyawan Huawei ditengarai tertular Novel Corona Virus usai datang dari Tiongkok. Mendengar kabar ini, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bergegas meninjau lokasi kejadian yang terletak di Gedung BRI, Jakarta. Sesampainya di Gedung BRI 2, Menkes langsung menuju lantai 19 yang merupakan kantor Huawei.
.
Dalam keterangannya, Menkes mengatakan bahwa karyawan yang diduga terinfeksi nCov telah dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut dipastikan bahwa hasilnya negatif. Yang bersangkutan hanya mengalami flu biasa.
.
“Tidak terjadi apa-apa dan sudah dipastikan dia hanya sakit radang tenggorokan biasa. Pasien sudah dicek dan Dinas Kesehatan juga telah memberikan laporan ke saya,” kata Menkes.
.
Menkes menambahkan bahwa peninjauan tersebut merupakan bagian dari kesiapsiagaan serta kewaspadaan Kementerian Kesehatan selaku leading sektor bidang kesehatan dalam mengantisipasi menyebarnya virus baru tersebut di Indonesia.
.
Dengan adanya pemberitaan yang mengegerkan tersebut, Menkes meminta semua pihak untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan. Jangan sampai melebihi batas kewenangan yang ada. Ia ingin setiap informasi yang beredar dipastikan dulu kebenarannya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Jangan sampai apa yang disebarluaskan hanya berdasarkan asumsi belaka tanpa disertai bukti yang jelas sehingga menyebabkan kegaduhan di masyarakat.
.
“Itu kan bukan kapasitasnya untuk mengemukakan seputar virus dan sebagainya, kan kapasitasnya Menteri Kesehatan, dan aku akan cek semua termasuk pintu-pintu masuk negara, kita udah siaga satu ini, ngak ada tidurnya, jadi tenang, saya bekerja membantu masyarakat untuk tidak usah khawatir,” imbuhnya.
.
“Saya begitu dapat berita langsung saya cek, terjadi dimanapun saya akan pantau. Percayalah, pemerintah berdiri untuk menjaga kepentingan semua rakyat,” pungkasnya.
.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620.
Comments
Post a Comment